Iluustrasi Gambar Kangker Usus
Kanker usus juga disebut sebagai kanker usus besar, menyerang sekitar
41.804 orang di Inggris pada 2015. Dan menyebabkan 16.384 kematian pada
2016, menurut data statistik yang diungkapkan oleh Cancer Research UK.
Kanker usus besar dimulai di bagian usus besar atau rektum yang ada di usus besar. Gaya hidup dan usia lanjut menjadi faktor utama yang membuat seseorang rentan terhadap kanker usus.
Studi terbaru yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Francis Crick Institute, London, menemukan bahwa sayuran tertentu dapat melepaskan bahan kimia anti kanker. Lalu, sayuran apa saja yang dimaksud?
Baca Juga Awas hati hati jika konsumsi jahe
Ya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti di Francis Crick
Institute, London, menemukan bahwa bahan kimia anti kanker dilepaskan
ketika beberapa sayuran, seperti kubis, kale, dan brokoli, sedang
dicerna.
Sayuran-sayuran tersebut dikenal baik untuk kesehatan usus, senyawa yang terkandung dalam sayuran ini dapat dimanfaatkan oleh bakteri yang ada di usus yang membantu dalam meningkatkan kesehatan usus.
Mengunyah sayuran cruciferous dapat menghasilkan produksi kimia penting indole-3-carbinol, tetapi sayuran tidak boleh basah atau terlalu matang. Bahan kimia yang dilepaskan dari sayuran ini berjalan melalui sistem pencernaan dan membantu mengubah perilaku sel induk.
Dalam studi ini, diamati bahwa tikus yang mengonsumsi diet kaya indole-3-carbinol terlindung dari kanker, meskipun memiliki gen yang meningkatkan peluang mereka terkena penyakit.
Menurut Prof Tim Key, seorang ahli diet dan kanker yang menjadi bagian
dari tim Penelitian Kanker di Inggris mengatakan bahwa sayuran seperti
brokoli dan kubis, tidak hanya mengandung serat yang dapat membantu
mengurangi risiko kanker usus, tetapi juga molekul yang ditemukan dalam
sayuran ini.
Studi lebih lanjut akan difokuskan untuk mencari tahu apakah molekul dalam sayuran ini memiliki efek yang sama pada manusia. Tetapi sementara itu, sudah ada banyak alasan bagus untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran, kata Profesor Key lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar